Sabtu, 07 Agustus 2010

Kata Kata Mutiara

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis

DOSAKAH AKU...!! (NIDJI)

dosakah aku mencintaimu…
mendampingimu…inginkanmu…

aku manjadi…diri sendiri…
tak peduli…apa kata dunia…
ku nanti hari ketika…
cinta datang…cinta menang…

jadi sayangku…bertahanlah…
bila terkadang mulutnya kejam…

peluklah aku…jangan menyerah…
mereka bukan hakim kita…

bintang yang mempertemukan kita…
cinta yang mempertahankan kita…
ooh…tuhan dengarkan doa…
dari cinta yang terlarang…

rasa yang mempersatukan kita…
cinta yang mempertahan kita…
ooh…tuhan dengarkan doa…
dari cinta yang terlarang…

cinta dan rasa bersatu di doa…
berharap cinta kita yang terlarang…
berharap cinta kita yang kan menang…

Sabtu, 31 Juli 2010

Keluarga Berencana Statistik

KELUARGA BERENCANA

A. PENDAHULUAN
- Jumlah penduduk Indonesia sensus 1980 adalah 147 jt jiwa dngn angka pertumbuhan 2,34%/th
- Penyebaran > kelalaian sebelum th 1949, pd zaman colonial belanda serta adanya gerakan menyetujui kelahiran ( soekarno )
- Maka pemerintahan Indonesia mengambil kebijaksanaan ANTI NATALIS > menekan kelahiran serendah mungkin.
- Presiden soeharto menandatangani deklarasi PBB tentang kependudukan.
- Th 1969 > Lembaga keluarga berencana Nasional (LKBN)
- Th 1970 Badan koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) > menurunkan angka kelahiran kasar (CBR) sebanyak 50% pd thn 1990 dibandingkan th 1971.
B. PENGERTIAN DAN DEFINISI
1. Akseptor KB (peserta KB) = PUS dimana salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi unt tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program.
2. Akseptor Baru = PUS yg baru pertama kali menggunakan salah satu cara/ alkon dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alkon setelah mereka berakhir masa kehamilannya (baik keguguran, lahir mati, lahir hidup)
3. PUS (PASANGAN USIA SUBUR) = Pasangan suami istri yg pada saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dlm suatu rumah ataupun tdk, dimana umur istrinya antara 15-44 th.
4. Cara Kontrasepsi Modern = cara/alkon yg digunakan unt mencegah/ menjarangkan kehamilan (IUD, suntik, pil, kondom, dll
5. Current user-CU (Peserta KB aktif) = PUS yg pd saat ini masih menggunakan salah satu cara/alkon.
6. Ever User = PUS yg pernah menggunakan salah satu/ alkon, baik sekarang masih menggunakan salah satu cara ataupun tdk menggunakan lagi.
7. Akseptor aktif kembali = PUS yg telah berhenti menggunakan selama 3 bln at lebih yg tdk diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali menggunakan cara kontrasepsi baik dngn cara yg sama maupun berganti cara setelah berhenti/ istirahat paling kurang 3 bln berturut2 dan bukan karena hamil.
8. Kelahiran Tercegah (birth prevented) = banyaknya kelahiran yg dapat dicegah karena PUS menggunakan salah satu cara/ alkon.
C. PENILAIAN PELAKSANAAN PROGRAM KB
a. Tahap 1 = penilaian pencapaian target akseptor yg meliputi akseptor baru dan akseptor aktif kembali
b. Tahap 2 = Penilaian pencapaian target akseptor aktif
c. Tahap 3 = penilaian terhadap perkembangan ciri2 akseptor, terutama dr segi umur dan paritas akseptor
d. Tahap 4 = Penilain terhadap penurunan fertilitas yg dicapai.
D. UKURAN-UKURAN KB
1. Angka kelangsungan (continuation rate-CR) = Angka yg menunjukkan proporsi akseptor yg masih menggunakan alkon setelah suatu priode pemakaian tertentu. Ada 4 macam:
a. Pendekatan klinik (pemakaiannya)
 Angka kelangsungan cara pertama (first method continuation rate)
 Angka kelangsungan semua cara ( all method continuation rate)
b. Pendekatan demografi (kegagalan setelah pemakaian, tanpa memperdulikan masih memakai at tidak)
 Kehamilan yg dpt dihindarkan ( avoidance of pregnancy)
 Kelahiran yg dpt dihindarkan ( avoidance of birth)
2. Peserta KB aktif (current user-CU) = Dapat dilakukan dengan 2 cara
a. Dengan menggunakan angka kelangsungan
b. Dengan mendasarkan pada distribusi alkon pd suatu waktu tertentu
3. Bulan pasangan perlindungan (couple month of protection-CMP), atau tahun pasangan perlindungan (couple years of protection-CYP)
 Pengukuran ini mempunyai pengertian yg sama perbedaannya terletak disatuan waktu yg digunakan “bulan” dan “tahun” dan hasil merupakan kombinasi lamanya pemakaian (dlm bulan dan tahun) dan banyaknya pasangan yg menggunakan alkon
 Bulan pasangan perlindungan = banyaknya bulan pasangan suami istri yg terlindung dari kemungkinan mengalami kehamilan Karena menggunakan salah satu alkon
 Tahun pasangan perlindungan = banyaknya tahun pasangan yg terlindungi dari kemungkinan mengalami kehamilan karena menggunakan salah satu alkon.
4. Perkiraan penurunan fertilitas akibat pelaksanaan KB

Fertilitas Statistik Kependudukan

FERTILITAS

Pengertian: Hasil produksi yg nyata dr seorang wanita/banyaknya bayi yg lahir hidup/Fekunditas,potensi u/ melahirkan anak/mencakup peranan kelahiran pd perubahan penduduk.

Konsep2:
Lahir hidup: kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didlm kendungan
Lahir mati: kelahiran seorang bayi dr kandungan pling sdkit 28 minggu,tanpa menunjukkan tanda2 kehidupan
Abortus: kematian bayi dlm kandungan dngn umur kehamilan kurang dr 28 minggu
Masa reproduksi: masa dmana wanita mampu melahirkan,usia subur 15-49thn
Ada 2 macam Abortus:
1.Induced Abortion : (berdasarkan alasan medis/tidak berdasar alasan medis)
2.Spontaneus Abortus

SUMBER2 DATA
Registrasi : data yg tersedia statistik kelahiran
Kelemahan: ketepatan definisi & aplikasinya/kelengkapan registrasi/ketepatan alokasi tempat/ketepatan alokasi waktu/ketepatan pengelompkn kelahiran berdasar statistik
Sensus : Data yang tersedia kmomposisi pendduk menurut umur & jenis kelamin/ jumlah anak yg pernah dilahirkan hidup/ jumlah anak yg dilahirkan dlm suatu periode yg lalu/ data pendduk yg berhubungan dngn variabel vertilitas.
Kelemahan : keterangan jumlah anak yg pernah dilahirkan sangan tergantung pd daya ingat ibu/ ket mengenai banyaknya anak yg lahir sethn yg lalu tergantung pd ketepatan dlm memperkirakan jangka waktu 1 thn sblm sensus/ kesalahan pelaporan umur o/ pendduk.
Survei : data yg tersedia A s/d D sama dngn data pd sensus/ ket tentang fertilitas yg lebih rinci: riwayat kelahiran & status kehamilan.
Kelemahan : sama dngn yg ditemui pada sensus.
Personal dlm pengukuran fertilitas
1. suatu angka menunjukkan ukuran suatu jangka waktu
2. suatu kelahiran melibatkan ke2 ortu
3. penentuan pendduk yg exsposed to risk didlm pengukuran fertilitas sangan sukar
4. sangat sukar membedakan lahir hidup dan lahir mati
5. melahirkan lebih dari 1x adalah hal yg biasa terjd pd seorang istri.

RONALD FREEDMAN : Intermediet variabel erat hub dngn norma sosial
H LEIBSTEIN : Anak dilatih dr 2 segi segi kegunaan/segi biaya
GARY BECKER : Ia mengganggap anak sbg barang konsumsi tahan lama ortu memiliki pilihan u/ kuantitas & kualitas anak.

STUDI PERBEDAAN FERTILITAS DI INDONESIA
Tempat tinggal wanita pd saat pencacahan/ Tingkat pendidikan/ umur perkawinan pertama/ pengalaman kerja

Keperawatan Dasar Manusia

ASPEK SPIRITUAL, BUDAYA & ETNIK
DALAM
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Oleh : YUSIKO


PENDAHULUAN
KONSEP KEPERAWATAN
Manusia yg bersifat Bio-Psiko-Sos-Spiritual
Tindakan kepw. yg Komprehensif dan Holistik
Konfigurasi ilmu kesehatan & seni merawat
(Ilmu humanistik, philosofi perawatan, praktik klinik keperawatan dan ilmu sosial)

BUDAYA & ETNIK
(Nilai Norma, adat istiadat)
Interaksi manusia sbg mahluk sosial
Pembentukan prilaku seseorang
(karakter,pola fikir & prilaku)
Pendekatan Intervensi Kepw.
(Cultural Nursing Approach)

 Budaya
M’gambarkan sifat non fisik, seperti nilai, keyakinan, sikap ataupun adat istiadat yg disepakati oleh kelp & diwariskan dr satu generasi ke generasi selanjutnya
 Etnik
Rasa identitas diri yg b’kaitan dg kelp kultur scra umum dan warisan budaya.
 Religi
Keyakinan dlm suatu kekuatan, b’sifat KeTuhanan atau diluar kekuatan manusia yg hrs dipatuhi sbg pencipta & pengatur alam semesta

PERAWAT
Ujung Tombak Pelayanan di RS
Pasien dengan pengalaman masa lampau hidupnya
(Field Of Experience)
Internalisasi budaya yg sudah menyatu pd diri pasien
Perawat harus memiliki sifat profesional untuk menghadapi pasien yang bersifat multi kausal
Model Pemenuhan Harapan Pasien (Kebt. Maslow)

Kepw. Transkultural (Transkultural Nursing)
• Trans > ALUR PERPINDAHAN
• Culture > BUDAYA
• TRANSKULTURAL > Lintas budaya yg mempunyai Efek, bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yg lain

Kepw. Transkultural
Merp. Suatu area kajian ilmiah yg berkaitan dg perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya
Mempengaruhi seorang perawat dlm melakukan asuhan kepw kpda pasien/klien

5 hal yg perlu diketahui dan mampu diimplementasikan oleh seorang perawat :
1. Menilai keragaman budaya
2. Mempunyai kapasitas untuk meng-assesment budaya
3. Menyadari bahwa budaya bersifat dinamis dan inherent dlm terjadinya budaya
4. Mengetahui pengetahuan kebudayaan yg sudah dilembagakan
5. Mempunyai adaptasi yg terus menerus dikembangkan dlm upaya merefleksikan dan memahami keanekaragaman budaya
FENOMENA BUDAYA
Selain konsistensi warisan budaya, ada 6 fenomena cultural yg diidentifikasi oleh Ginger & Davidhizar (1995) :
1. Kontrol Lingkungan
Mengacu pd kemampuan dr anggota kelp kultural ttt untuk merencanakan aktivitas yg mengontrol sifat dan faktor lingk langsung
Ex : System keyakinan tradisional ttg kesehatan & penyakit, praktik pengobatan tradisional
2. Variasi Biologis
 Struktur dan bentuk tubuh
 Warna kulit
 Variasi enzimatik dan genetik
 Kerentanan terhadap penyakit
 Variasi nutrisi
3. Organisasi Sosial
Lingk. Sosial memainkan peranan penting dlm P’kembangan & p’bentukan identitas
4. Komunikasi
Perbedaan komunikasi ditunjukkan dg adanya perbedaan bahasa,ataupun prilaku non verbal
5. Ruang
Ruang personal mencakup perilaku individu dan sikap yg ditunjukkan pd ruang disekitar mereka.
Teritorialitas adl suatu sikap yg ditunjukkan pd suatu area sso yg diklaim & dipertahankan/bereaksi scra emosional ketika orla memasuki area tersebut
6. Waktu
Orientasi waktu beragam diantara kultur yg berbeda
PRAKTIK TRADISIONAL
1. Pengobatan rakyat alamiah
Teknik pengobatan yg dilakukan ol masyarakat dg menggunakan bahan alamiah (herbal/tumbuhan), mineral maupun substansi hewan
1. Pengobatan rakyat magisoreligius
Menggunakan kata-kata yg ramah, suci & tindakan suci untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit
Ex : Penggunaan jimat
4 Kemampuan yg hrs dimiliki ol perawat sbg provider dlm implementasi askep:
1. Mempunyai kapabilitas m’hadapi tantangan langsung yaitu perbedaan dari klien yg b’beda suku dan ras
2. Mempunyai kemampuan komunikasi dlm m’hadapi klien yg beraneka ragam latar budayanya
3. Mempunyai kapabilitas dlm bidang etichs
4. Mempunyai kapabilitas dlm menumbuhkan kepercayaan

Implementasi dlm Asuhan Keperawatan
• Tahap Pengkajian (Anamnesa)
• Interaksi antara perawat & pasien (Pemberian ASKEP)
• Transkultural Nursing Process

Transkultural Nursing Process
Interaksi Cooperative pd tahap pengkajian
Perawat hrs mampu menciptakan rasa nyaman dan kepercayaan
Pasien b’sedia un berkolaborasi dg perawat
Terjadi proses asimilasi lintas budaya antara pasien & perawat
(Transkultural Nursing Process)
M’hasilkan nilai-nilai baru yg mjdi milik pasien/klien dan perawat


Tantangan bagi profesi keperawatan m’hadapi Transkultural Nursing :
1. Tenaga perawat harus mengerti, dan memahami Transkultural Nursing
2. Transkultural Nursing sebagai kesatuan integral dlm setiap intervensi dan setiap tenaga peramedis diharapkan mempunyai kompetensi
3. Setiap lembaga pendidikan tenaga paramedis hendaknya memberikan kompetensi transkultural nursing kpd mahasiswa
4. Pengetahuan dan penelitian ttg transkultural nursing terus menerus dilakukan dlm praktik/pely
5. Dilahan praktik/pely perlu adanya pendamping yg mengerti transkultural nursing

DINAMIKA KELOMPOK

HIPOTESA PEMBENTUKAN KELOMPOK
Hipotesis I
 Seseorang menggabungkan diri didalam kelompok dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan individualnya
Hipotesa II
 Dekatnya (proximity),kontak dan interaksi memberikan kepada inividu untuk menemukan kebutuhan untuk kepuasan yang dicapai melalui afiliasi dengan orang lain
Hipotesa III
 Individu berkeinginan untuk berafiliasi dengan orang lain yang berkemampuan sama atau Lebih
Hipotesa IV
 Seseorang akan menggabungkan diri didalam kelompok, apabila ia menilai baik tujuan dari kelompok
Hipotesa V
 Ada kebutuhan untuk berafiliasi yang menyebabkan keanggotaan didalam kelompok memberikan suatu imbalan
Hipotesa VI
 Seseorang akan menggabungkan diri didalam kelompok apabila ia menilai atau menerima atau merasa ini sebagaisuatu yang memenuhi kebutuhan atau memberi kepuasan diluar kelompok
Hipotesa VII
 Koalisis terbentuk didalam situasi dimana 2 orang atau lebihmencapai imbalan yang lebih besar melalui kerjasama, daripada kerja sendiri –sendiri

PENGERTIAN
Banyak ahli membuat kajian ttg kelp baik ditinjau dari pndangan sosiologi,psikologi social,maupun dari teori – teori komunikasi, diantaranya adalah :
 Menurut Fiedler, KELOMPOK adalah serangkaian individu yang mempunyai persamaan – persamaan yang saling berdekatan dan saling terlibat dalam suatu tugas bersama anggota – anggota kelompok merasa saling tergantung dalam mencapai tujuan bersama
 Menurut Stogdil: kelompok dapat dianggap sebagai system terbuka yang berinteraksi dimana kegiatan menentukan struktur dari system dan interaksi yang terus menerus mempunyai pengaruh terhadap identitas system.
 Menurut Edgar Schein, kelompok adalah sejumlah orang / kumpulan orang yang mengadakan interaksi satu dengan yang lain, yang secara sadar mengakui keberadaan orang lain & menganggap diri mereka sebagai kelompok
 Mills, menyebutkan bahwa Kelompok kecil adalah unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berhubungan untuk suatu kegunaan & menilai hubungan bermanfaat
 Shaver : Kelompok social adalah kumpulan yang mempunyai implikasi psikologik kepada individu / perorangan berdasarkan kepada kesadaran seseorang terhadap anggota kelompok lain,kenggotaanya didalamkelompok dan kemanfaatan emosional dari kelompok

KELOMPOK
Kumpulan orang – orang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur untuk masa tertentu dan merasa bahwa mereka saling tergantung demi mencapai tujuan
KARAKTERISTIK KELOMPOK
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
8. Saling membagi tujuan yang sama

Proses Terjadinya Kelompok: -Perasaan –Motivasi –Tujuan –Interaksi –pembentukan
Macam2 bentuk kelompok

1. Kelompok Formal dan Informal
 Kelompok Formal
Ditandai dg peraturan/anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan pembagian tugas yang jelas
Ex : Partai Politik, Koperasi

 Kelompok Informal
Tidak didukung oleh peraturan/anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada. Sifatnya berdasarkan kekeluargaan dengan perasaan simpatik. (Ex : Kelp Arisan)

2. kelompok terbuka dan tertutup
* Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan
* Kelompok tertutup adalah suatu kelompok yang kecil kemungkinannya untuk menerima perubahan dan pembaharuan atau memiliki kecenderungan untuk tetap menjaga kestabilan yang telah ada.

3. Kelompok primer dan Sekunder
1. Kelompok Primer
Merp kelompok sosial dimana interaksi sosial terjadi yg anggotanya saling mengenal dekat & memiiki hubungan yg erat dlm kehidupan (Ex : keluarga, rukun tetangga, kelp diskusi, kelp agama dll)

2. Kelompok sekunder:
Terjadi apabila interaksi sosial dilakukan secara tidak langsung, berjauhan dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan sifatnya lebih objektif.
(Ex : Partai politik, Himpunan serikat pekerja, dll)

FUNGSI KELOMPOK
Fungsi Kelompok dalam organisasi
1. Kelompok sasaran untuk mengerjakan tugas yang kompleks dan saling berkaitan dan sukar dilakukan oleh individu
2. Sarana pencetus gagasan baru pemecahan persoalan dengan tujuan cepat dapat menyebarluaskan informasi
3. Kelompok dapat menjadi penghubung penting dalam fungsi pekerjaan
4. Sebagai mekanisme pemecahan persoalan yang memerlukan informasi dari anggota kelompok
5. Mempermudah pelaksanaan keputusan
6. Sebagai wahana sosialisasi
7.
FUNGSI PSIKOLOGIS INDIVIDU DLM KELOMPOK
1. Kelompok merupakan sarana utama untuk memenuhi kebutuhan sebagai anggota kelompok
Ex: Kebutuhn kasih sayang, dukungan
2. Kelompok merupakan sarana untuk mengurangi rasa cemas, kurang aman, dan ketidakberdayaan
3. Anggota kelompok merupakan mekanisme pemecahan persoalan dan menjelaskan tugas

FUNGSI YG BERHUBUNGAN DGN TUGAS
 Tugas – tugas yang dibebankan kepada kelompok dengan cara bekerjasama, memecahkan bersama akan dapat menyelesaikan tugas – tugas / persoalan dengan lebih baik karena adanya dukungan dan bantuan orang lain

DINAMIKA KELOMPOK
Berasal dari kata dinamika yang artinya: tingkah laku warga yang dapat mempengaruhi tingkah laku warga yang lainnya sehingga terjadi hubungan timbal balik.

 Secara jelas dinamika berarti:
Interaksi atau intyerdependensi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.

 Dinamika kelompok:
Merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis

FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK
1. Antara individu yg satu dg yang lain akan terjadi kerjasama saling membutuhkan, mengingat setiap individu tidak mungkin dpt hidup secara sendiri didalam masyarakat atau dimana ia bertempat tinggal.

1. Lebih memudahkan segala pekerjaan yg membutuhkan pemecahan masalah dpt teratasi, & mengurangi beban pekerjaan yg terlalu besar shg waktu un menyelesaikan pekerjaan dpt diatur secara tepat, efektif dan efisien

1. Akan lebih meningkatkan masyarakat yang demokrasi karena individu satu dengan yang lainnya dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dengan masyarakat.
2.
PROSES PENGEMBANGAN KELOMPOK
Suatu kelompok berkembang melalui proses dan tahap – tahap tertentu.Proses perkembangan kelompok menjadi penting dalam membentuk kelompok khusus yang dikenal sebagai tim
Dalam proses perkembangan kelompok melalui tahapan – tahapan sebagai berikut (Tuckman)
1. Forming (pembentukan )
 diawali dg adanya perasaan & persepsi yg sama
 Adanya Motivasi dan penentuan tujuan
 Timbul interaksi
 pembentukan kelp
2. Storming (Badai)
 Perbedaan persepsi
 Konflik antar anggota kelp
 Terjadi tahap penyesuaian
3. Norming ( pembentukan Norma)
 Adanya kesepakatan didalam kelp
 Pembentikan Peraturan dlm kelp
4. Performing (tahapan menjalankan fungsi)
 Penyesuaian demi kepentingan bersama
 Anggota kelp menjalankan fungsinya

Perkembangan Kelompok Dibagi Tiga Tahap
1. Tahap pra afiliasi
 Tahap permulaan diawali perkenalan (sifat dan nilai masing-masing anggota)
2. Tahap fungsional
 Ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakkan dalam kelompok.
3. Tahap disolusi
 Terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakkan karena perbedaan pola sehingga percampuran yang harmonis tidak terwujud ® bubar

Keunggulan & Kekompakan Dlm Kelompok
Menghambat
 Waktu penugasan
 Tempat atau jarak anggota yang berjauhan dapat mempengaruhi kualitas/kuantitas pertemuan.
Memperlancar
 Keterbukaan antar anggota
 Kemauan untuk mengutamakan kepentingan kelompok
 Kemampuan scra emosional dlm mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemauan tanpa meninggalkan kaidah dan norma yang disepakati.

INDIKATOR UNTUK MENGUKUR TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK
1. Adaptasi
 Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru.
 Setiap kelompok tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok.
 Proses adaptasi berjalan baik ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
 Setiap anggota kelompok mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
3. Komunikasi dalam kelompok.
Komunikasi sangat efektif dalam kelompok karena dapat ditemui kecepatan, penampilan, keakuratan , kepuasan kerja, kelenturan dan keaktifan komunikasi setiap anggota kelompok.

KEKUATAN DALAM KELOMPOK
Suatu aspek yang memegang peranan penting dalam proses perkembangan kelompok adalah kekuasaan/power yang merupakan kemampuan untuk melakukan tindakan yang menyangkut hubungan dengan orang lain.

 Power ini dapat berupa unsur senioritas, kepintaran, kekayaan,kepangkatan,kekuatan dll.
 Kekuasaan dalam kelompok dapat berbentuk :
1. Kekuasaan secara menyeluruh
2. Kekuasaan kelompok kelompok kecil dalam satu tim
3. Kekuasaan individu dalam kelompok

UPAYA PENGEMBANGAN KELOMPOK
Dalam mengembangkan suatu kelompok maka anggota kelp perlu:
1. Menyadari adanya kekuatan, mengerti dan mau menerima serta siap menggunakannya.
2. Mengetahui dimana kekuatan itu berada, siapa yang memiliki,bagaimana ia menggunakannya
3. Menilai penggunaan kekuatan dihubungkan dengan tugas – tugas kelompok, apakah memberikan pengaruh positif or negativ thd pencapaian tujuan
4. Mengetahui cara mengubahnya, kalau ternyata power itu merusak atau konstruktif

CARA2 MENGIDENTIFIKASI KELOMPOK
1. Berdasarkan persepsi
2. Berdasarkan motivasi
3. Berdasarkan Tujuan
4. Berdasarkan organisasi
5. Berdasarkan interdependensi
6. Berdasarkan interaksi

PERTUMBUHAN KELOMPOK U/ ANGGOTA KELUARGA SECARA INDIVIDUAL
1. adaptasi
2. Pencapaian tujuan
3. Integrasi
4. Membina dan memperluas pola

KARAKTERISTIK KELOMPOK YG EFEKTIF
1. Suasana (atmosfer)
2. Rasa aman (the ruduction)
3. Kepemimpinan yang bergilir (distribusi leadership)
4. Perumusan tujuan (goal Formulation)
5. Fleksibiliti (Fleksibilitas)
6. Mufakat
7. Kesadaran berkelompok
8. Evaluasi yang kontinu

KRITERIA TIM YG EFEKTIF (MC.GREGOR)
1. Understanding
2. Komunikasi terbuka
3. Saling percaya
4. Saling membantu
5. Menengahi perbedaan – perbedaan
6. Menggunakan tim secara selektif
7. Keterampilan kelompok yang teapat
8. Kepemimpinan

MENGHIDUPKAN KEGIATAN KELOMPOK
Kerjasama, saling percaya,dan rasa saling memiliki,keadilan dan saling hormat menghormati adalah kunci kegiatan kelompok,
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menghidupkan kelompok adalah :
1. Pemahaman yang jelas mengenai latar belakang tujuan pembentukan kelompok
2. Pemahaman yang jelas tentang sifat kegiatan kelompok
3. Memiliki perfektif yang luas tentang kedudukan kelompok serta dukungan & bimbingan dari pihak terkait

KETERAMPILAN U/ MEMBINA KELOMPOK
Keterampilan untuk membina kelompok agar dapat berfungsi dan efektif dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendengar (Listening)
2. Mengatakan dan menanggapi perasaan
3. Menghormati norma – norma kelompok yang telah dibina sejak kelompok terbentuk
4. Memberi dukungan
5. Membangun ide – ide orang lain
6. Memberikan dorongan pada anggota kelompok
7. Meninjau proses

PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DLM KEPERAWATAN
1. Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .
2. Profesi perawat terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat.
3. Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota.
4. Setiap anggota saling tergantung satu dg yang lain karena saling memerlukan bantuan.

KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


Ilmu Keperawatan

Peran serta Masyarakat Kesehatan Masyarakat

Tiga komponen dasar ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
4) Dalam merawat
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
1) Interaksi antar warga
2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
3) Suatu komuniatas dalam waktu
4) identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
1) Keturunan
2) Perilaku
3) Pelayanan kesehatan
4) Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.
3. Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.

KONSEP DIRI

Faktor-faktor yg M’pengaruhi
1.Perkembangan Konsep Diri :
• Teori Perkembangan
• KD berkembang scra bertahap sejak lahir
• Berkembang melalui
- Bahasa
- Hub interpersonal dan pengalaman budaya
- Aktualisasi diri

2. Significan Other’s (Orang yg paling dekat)
• Dipelajari melalui kontak & pengalaman dg orang lain
• Pandangan diri merp interpretasi dr pandangan orang lain thd diri
“ Belajar diri sendiri melalui cermin orang lain”

3. Self Perception (Persepsi diri sendiri)
• Persepsi individu terhadap diri sendiri
• Persepsi individu thd pengalaman akan situasi ttt

PENGERTIAN
• Ad/ semua ide, nilai, perasaan, pikiran/pandangan dan keyakinan yg kuat tentang diri sendiri yg mempengruhi hub dg orang lain
• Pandangan inividu thd dirinya :
– Kemampuan
– Hubungan dg orang lain
– Harapan/tujuan/cita-cita
– Pengalaman

• Pandangan diri & pengalaman positif  KD +
• Ciri-ciri KD positif :
 Kemampuan interpersonal, intelekual dan penguasaan lingkungan berfungsi efektif
• Ciri-ciri KD negatif
 Penyesuaian diri dan sosial terganggu

• Rentang Respon Konsep Diri :
Adaptif Mal Adaptif

Aktualisasi KD + HDR Identitas kacau Depersonalisasi



Komponen Konsep Diri
• Gambaran diri
• Ideal Diri
• Harga Diri
• Penampilan Peran
• Identitas Personal


GAMBARAN DIRI
• Ad/ sikap, persepsi, keyakinan & pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya (ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan)
• Perkembangan gambaran diri :
– Individu menerima reaksi dr luar tg dirinya
– Gambaran diri berkembang sesuai dg proses tumbang


Gangguan Gambaran Diri
• Ad/ Perubahan persepsi ttg tubuh yg diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi keterbatasan, makna dan atau objek yg sering kontak dg tubuh
• Faktor2 yg mempengaruhi:
– Operasi (mastektomi, amputasi, dll)
– Kegagalan fungsi tubuh (bisu, tuli, dll)
– Waham yg terkait dg bentuk & fungsi tubuh
– Perubahan tubuh terkait dg tumbang
– Umpan balik interpersonal yg negatif
– Standar sosial budaya (langsing, tinggi, dll)


Perubahan gambaran diri :
Syok Psikologis
Menarik Diri
Penerimaan/Pengakuan
Integrasi
Psikososial Aspek

Respon Maladaptif thd Gangg Gambaran Diri :
• Menolak untuk melihat & menyentuh bagian tubuh yg berubah
• Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi
• Mengurangi kontak sosial : menarik diri
• Pre Okupasi dg bagian tubuh yg hilang
• Mengungkapkan keputusasaan
• Mengungkapkan ketakutan ditolak
• Depersonalisasi


IDEAL DIRI
• AD/ Persepsi individu ttg bagaimana ia harus berprilaku berdasarkan bbrp standar personal
• Standar personal ad/ gambaran individu yg disukai atau bbrp aspirasi, tujuan atau nilai yg ingin dicapai
• Perkembangan ideal diri :
 berkembang sejak masa kanak2, dipengaruhi: orang terdekat/penting, tunutan prestasi/pencapaian


Faktor – Faktor yg mempengaruhi Ideal Diri :
• Orang tua
• Guru
• Teman sebaya
• Sosial budaya
• Ambisi & keinginan un sukses
• Kebutuhan yg realistis
• Kebahagian dlm menghindari kegagalan
• Perasaan cemas dan rendah diri

• Ideal diri positif :
lebih tinggi dr pencapaian saat ini
jelas & realistis

• Ideal diri negatif :
 Terlalu tinggi shg sukar untuk dicapai
 Samar/ tidak jelas
 Menuntut

Gangguan Idela diri  Ggn Konsep diri : HDR

Ideal diri terpenuhi  Harga diri Tinggi

HARGA DIRI
• Ad/ penilaian individu ttg pencapian diri dg menganalisa sejauh mana perilaku memenuhi atau mencapai ideal diri
• Harga diri berkembang didasarkan pd penerimaan, penghargaan, pujian
• Harga diri berkembang dari 2 sumber, yaitu :
– Diri sendiri (mel. Self reinforcemen, tidak mengecilkan diri, merasa puas & dicintai
– Orang lain (dicintai, dihargai dan diperhatikan)


Gangguan Harga Diri/ Harga Diri Rendah
• Digambarkan sbg perasaan negatif thd diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri & harga diri
• Harga diri rendah dapat terjadi secara situsional (trauma atau kronis)
Faktor yg mempengaruhi Harga Diri:
• Perkembangan individu
• Ideal diri yg tidak realistis
• Gangguan fisik dan mental
• Sistem keluarga yg tidak berfungsi
• Pengalaman traumatic yg berulang (aniaya fisik, emosi, seksual)


Stressor yg dapat mengganggu HD :
• Penolakan orang tua
• Penghargaan yg kurang
• Pola asuh yg kurang sehat
• Persaingan antar saudara
• Kesalahan atau kegagalan yg berulang
• Standar diri yang tidak tercapai


Tanda-tanda Harga Diri Rendah :
• Mengejek dan mengkritik diri sendiri
• Merendahkan/mengurangi martabat
• Rasa bersalah dab khawatir
• Manifestasi fisik
• Gangguan berhubungan
• Menarik diri dari realitas
• Merusak diri
• Merusak atau melukai orang lain


Perilaku yg berhubungan dg HDR :
• Mengkritik diri sendiri
• Produktivitas menurun
• Destruktif pada diri sendiri
• Perasaan tidak mampu
• Perasaan bersalah
• Irritabel atau mudah marah
• Sikap negatif thd diri sendiri
• Pesimis
• Cemas dan takut


PENAMPILAN PERAN
• Ad/ seperangkat perilaku yg diharapkan secara sosial berhubungan dg fungsi individu di berbagai kelompok sosial
• Faktor2 yg mempengaruhi penyesuaian thd peran
– Penjelasan prilaku yg sesuai dg perannya serta pengetahuan yg spesifik ttg peran yg diharapkan
– Konsistensi respon orang yg berarti/dekat pd perannya
– Keselarasan budaya & harapannya thd perilaku peran
– Pemisahan situasi yg dpt menciptakan ketidakselarasan peran
– Kecocokan dan keseimbangan dari berbagai peran


Gangguan penampian peran :
• Ad/ rusaknya fungsi peran yg dapat disebabkan oleh penyakit, proses menua atau kematian pasangan, keterbukaan interpersonal dan sosial, tidak adanya model, latar budaya yg berbeda


• Penyebab :
– Konflik peran interpersonal
– Contoh peran yg tidak adekuat
– Kehilangan hub yg penting
– Perubahan peran seksual
– Keragu-raguan peran
– Perubahan kemampuan fisik
– Kurangnya kejelasan peran
– Ketergantungan obat
– Kurangnya ketramplan sosial
– Perbedaan budaya
– HDR
– Konflik antar peran yg sekaligus diperankan


Tanda & gejala ggn penampilan peran
• Mengunkapkan ketidakpuasan perannya atau kemampuan penampilan peran
• Mengingkari atau menghindari peran
• Kegagalan transisi peran
• Ketegangan peran
• Kemunduran pola tanggung jawab yg biasa d peran


IDENTITAS PERSONAL
• Ad/ Kesadaran akan keunikan diri sendiri yg bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri
• Perasaan kuat akan identitas di tandai dg :
– Memandang dirinya secara unik
– Merasakan dirinya beda dg orang lain
– Memiliki otonomi, menghargai diri sendiri, percaya diri, mengontrol diri
– Mempunyai persepsi ttg gambaran diri, peran dan konsep diri


Karakteristik identitas :
• Individu mengenal dirinya sebagai mahluk yg terpisah dan berbeda dg yang lain
• Individu mengakui/menyadari jenis seksualnya
• Individu mengetahui & menghargai berbagai aspek ttg peran, nilai, prilaku scra harmonis
• Individu mengakui dan menghargai diri sendiri seseuai dg penghargaan lingkungan sosialnya
• Individu sadar akan hubungan masa lalu, masa ini dan yang akan datang
• Individu mempunyai tujuan yg dapat dcapai dan direalisasikan

Gangguan Identitas
• Terjadi melalui bbrp cara yg semuanya menggambarkan kekaburan dan tidak konsisten dlm memandang diri sendiri.
• Kekaburan tampak pd nilai, tujuan, & keyakinan
• Faktor yg mempengaruhi :
– Hubungan interpersonal (orang tua & teman sebaya)
– Perkembangan (pola asuh yg tidak konsisten, penganiayaan, ketidak pedulian)
– Gangguan Jiwa


Perilaku yg berhubungan dengan identitas kabur :
• Kode moral tidak dilakukan
• Eksploitasi hubungan interpersonal
• Perasaan kosong
• Kacau identitas sosial
• Kecemasan yg tinggi
• Tidak mampu berempati dg orang lain
• Kecintaan pada diri sendiri yg patologis
• Masalah dlm hubungan intim
• Ideal diri yg tidak realistis

KONSEP KEHILANGAN
LOSS (KEHILANGAN)
Situasi aktual/potensial dimana seseorang atau objek yang dihargai tidak dapat dicapai atau diganti Dirasakan tidak berharga seperti semula
 Suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan/ tidak ada dari sesuatu yang dulunya ada.
 Kehilangan berpengaruh pada perkembangan individu
”Parts of being mature”
Terjadinya :Kapan saja / Secara tiba-tiba / Berangsur-angsur / Dapat at tidak dapat diramalkan / Traumatik at sedang
Sumber kehilangan:
1. Salah satu aspek-aspek diri:
 Gangguan tubuh
 Fungsi fisiologi organ
 ”kelengkapan” psikologi
 Hasil tumbang
2. Objek eksternal
 Benda mati
 Benda hidup: hewan atau tumbuhan
3. Lingkungan yang bisa dikenal
 Lingkungan fisik (termasuk orang)
4. Orang yang dicintai / dihormati
 Sementara
 Menetap

tipe kehilangan
Aktual/ physical (nyata)
mudah dikenal/ diidentifikasi oleh orang lain amputasi, tempat tinggal, PHK dll
Dirasakan/ psikologis
Tidak dapat dilihat/ namun dialami seseorang
Anticipatory
Perilakunya seperti orang kehilangan/ duka walaupun belum terjadi keluarga yang sakitnya
Terminal
Usia dan Dampak Dari Kehilangan
1. Masa kanak-kanak
1 Mengancam kemampuan anak untuk berkembang
1 Regresi
1 Merasa takut, ditinggalkan/ dibiarkan kesepian
2. Masa Remaja
1 Kehilangan merupakan pengalaman sebagai bagian dari perkembangan yang normal/ wajar
3. Masa Dewasa
1 Kehilangan akibat kematian pasangan merupakan masalah kesehatan
1 Kematian pasangan merupakan pukulan

REAKSI KEHILANGAN
1. Repudiasi/ penolakan
menolak untuk mengenal bahwa kehilangan telah terjadi.
Reaksi :
• Pingsan
• Keringat banyak
• Sulit tidur
• Menangis
• Bengong
• Intelektualisasi
2. Recognition/ mengenal
• Menyadari realitas dari kehilangan
• Kemarahan diri sendiri/ orang lain
• Menarik diri, menolak makan
3. Reconsilidasi/ pemulihan
Reorganisasi individu individu terhadap kehilangan
Pernyataan “Kadang-kadang saya kehilangan suami saya,
tapi saya merasa lega karena ia tidak menderita lagi”

Dalam menghadapi kehilangan, individu dipengaruhi oleh :
 Tahap perkembangan
 Kekuatan dalam dirinya
 Support system
Grieving (Berduka)
Reaksi emosi terhadap kehilangan, biasanya akibat perpisahan , dimanifestasikan dalam perilaku, perasaan & pikiran.
Mourning (Berkabung)
Periode penerimaan terhadap kehilangan & terjadi selama individu dlm masa kehilangan, sering dipengaruhi oleh kebud & kebiasaan.
Reaksi Berduka
1. Menolak & Isolasi
Respon:
• Tdk percaya
• Tdk siap
• Memperhatikan
• kegembiraan yg dibuat-buat
• 2. Marah
Respon:
- Marah dg orla untuk hal yg sepele(sensitif)
3. Tawar menawar
Respon:
• Tawar-menawar terhadap kehilangan
• Mengekspresikan
• rasa bersalah,takut
• terhadap rasa dosanya
• baik nyata ataupun
• imaginasi

4. Depresi
Respon:
• Rasa berduka terhadap apa yang terjadi
• Kadang bicara bebas atau menarik diri
5. Penerimaan
Respon:
• Penurunan intres terhadap lingkungan sekitar dan support
• Berkeinginan untuk membuat rencana


Assessment
1. Tahap perkembangan
• Persepsi tentang kehilangan
• Efek kehilangan : regresi
2. Kebudayaan/ kebiasaan: Physical & emosional
3. Kepercayaan/ spiritual
4. Kondisi sosial ekonomi sebagai support system
5. Penyebab kehilangan
6. Tanda-tanda klinis
• Somatik distress
• Rasa sesak
• Sering mengeluh
• Merasa lemah
7. Kondisi psikologi
• Tdk mengetahui & memahami kondisi yg terjd (terminal)
• Menghindari pembicaraan/diskusi ttg prognosis/ kondisi peny
Planning
Tujuan:
1. Mampu mengenal seseorang atau obyek yg hilang tanpa merasa sedih mendalam
2. Terlepas dari ikatan emosi dengan orang yg sudah meninggal
3. Menyesuaikan diri dg perubahan lingkungan yg terjadi
4. Mampu menjalin hubungan baru
5. Merasa Comfortable dg kenangan orang yg telah meninggal: baik/ buruk
Nursing Diagnosis
1. Disfungsional Grieving
Individu tdk dapat mengekspresikan rasa berdukanya secara normal
2. Impairet Adjustment
Individu tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan status kesehatan
3. Social Isolation
Individu menarik diri dari lingkungan atau trauma yg dialaminya.
Intervensi
1. Berikan kesempatan pada individu untuk mengungkapkan perasaannya.
2. Kenali dan terima berbagai emosi yang diekspresikan klien atau keluarga akibat kehilangan yg dialami
3. Berikan support agar individu atau keluarga mengekpresikan perasaan-perasaan yg sulit.
4. Sertakan juga anak-anak dalam proses
5. Anjurkan individu atau keluarga untuk mempertahankan/ tetap berhubungan dengan orla.
Evaluasi
Outcome Criteria
1. Secara verbal mengemukakan perasaannya: sadness, anger, sorrow
2. Secara verbal memahami mengapa harus mengekspresikan perasaannya
3. Dapat menyimpulkan pentingnya aktivitas yg biasa dijalaninya
4. Membina hubungan baru dg orla.


KONSEP SEHAT-SAKIT
A. PENDAHULUAN
Pada masa lalu, sebagian besar individu dan masyarakat memandang sehat dan sakit sebagai sesuatu Hitam atau Putih. Dimana kesehatan merupakan kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit. Anggapan atau sikap yang sederhana ini tentu dapat diterapkan dengan mudah; akan tetapi mengabaikan adanya rentang sehat-sakit.
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekua¬saan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).
B. DEFINISI SEHAT
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang po¬sitif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi ling¬kungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.
B. MODEL SEHAT SAKIT
1. Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total”
Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial, perkembangan, dan spiritual yang sehat.
Sedangkan Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan sehingga akan lebih akurat jika ditentukan seseuai titik-titik tertentu pada skala Rentang Sehat-Sakit.
Dengan model ini perawat dapat menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan rentang sehat-sakitnya. Sehingga faktor resiko klien yang merupakan merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengidentifikasi tingkat kesehatan klien. Faktor-faktor resiko itu meliputi variabel genetik dan psikologis.
Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada rentang itu (Kesejahteraan Tingkat Tinggi – Kematian). Misalnya: apakah seseorang yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas, dianggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan dengan orang yang mempunyai fisik sehat tapi mengalami depresi berat setelah kematian pasangannya.
Model ini efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan tingkat kesehatan sebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi perawat dalam menentukan tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
2. Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn)
Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
Pada pendekatn model ini perawat melakukan intervnsi keperawatan yang dapat membantu klien mengubah perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan
Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia, dan juga digunakan dalam keperawatan keluarga maupun komunitas.
3. Model Agen-Pejamu-Lingkungan(Leavell at all.)
Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara Agen, Pejamu, dan Lingkungan
Agen :Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau psikososial.
 jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).
Pejamu: Sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu.
Faktor pejamu antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi sakit.
Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.
Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.
• Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan, kebisingan
• Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang dinamis dari ketiga variabel tersebut. Menurut Berne et al (1990) respon dapat meningkatkan kesehatan atau yang dapat merusak kesehatan berasal dari interaksi antara seseorang atau sekelompok orang dengan lingkungannya.
Selain dalam keperawatan komunitas model ini juga dikembangkan dalam teori umum tentang berbagai penyebab penyakit.
4. Model Keyakinan-Kesehatan
Model Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan.
Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara lain:
a. Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit.
Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.
b. Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.
Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal: kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll)
c. Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil.
Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya hidup, meningkatkan kepatuhan terhadap terapi medis, atau mencari pengobatan medis.
5. Model ini membantu perawat memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi, keyakinan, dan perilaku klien, serta membantu perawat membuat rencana perawatan yang paling efektif untuk membantu klien, memelihara dan Model Peningkatan-Kesehatan (Pender)
Dikemukakan oleh Pender (1982,1993,1996) yang dibuat untuk menjadi sebuah model yang menyeimbangkan dengan model perlindungan kesehatan.
Fokus dari model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas kesehatan (kognitif-persepsi dan faktor pengubah).
mengembalikan kesehatan serta mencegah terjadiny penyakit.
Berdasarkan gambar diatas Model ini dapat:
o Mengidentifikasi berbagai faktor (demografik, sosial) yang dapat meningkatkan atau menurunkan partisifasi untuk meningkatkan kesehatan.
Mengatur berbagai tanda kedalam sebuah pola untuk menjelaskan kemungkinan munculnya partsisipasi klien dalam perilaku peningkatan kesehatan
SAKIT DAN PERILAKU SAKIT
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh klien dengan Leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalanaio operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.

Konsep Keluarga Dalam Keperawatan

Definisi
Friedman 1998, Kumpulan 2 orang atau lebih yg hidup bersama dngn keterikatan aturan & emosional serta individu mempunyai peran masing2 yg merupakan bagian dari keluarga.
Sayekti 1994, Suatu ikatan at persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yg berlainan jenis yg hidup bersama atau seorang laki2 at perempuan yg sudah sendiirian dngn at tanpa anak baik anaknya sendiri at adopsi & tinggal dlm sebuah rumah tangga.
UU RI no….thn 1992, unit terkecil dlm masy. Yg terdiri dari suami istri,at suami istri dngn anaknya, at ayah dngn anaknya, at ibu dngn anaknya.
Persamaan : Bahwa dlm keluarga Terdpt ikatan perkawinan & hubungan darah yg tinggal bersama dlm 1 atap (serumah) dgn peran masing2 serta keterikatan emosional.
PP no 21 thn 1994, bahwa keluarga dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah.

Tipe Keluarga :
Tipe Keluarga Tradisional :
Keluarga Inti : terdiri dari ayah, ibu dan anak yg diperoleh dari keturunannya at adopsi at keduanya.
Keluarga Besar : Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah. (Nenek/kakek,bibi/paman)

Keluarga Non Tradisional :
1. Keluarga bentukan kembali
Keluarga baru yg terbentuk dari pasangan yg telah
Cerai /kehilangan pasangan
2. Orang tua tunggal
Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua
Dngn anak2 akibat perceraian at ditinggal
Pasangan.
3. Ibu dan anak tanpa perkawinan
4. Orang dewasa (laki2 at perempuan) yg tinggal
Sendiri tanpa pernah menikah.
5. Keluarga dngn anak tanpa nikah sebelumnya.
6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yg sejenis
Kelamin sama.

STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing2 anggota keluarga
Dlm keluarga dan peranannya dilingkungan masy.
Formal dan informal.
2. Nilai dan Norma Keluarga.
Mengambarkan nilai & yg diyakini oleh keluarga
Khususnya dngn kesehatan
3. Pola Komunikasi Keluarga
Bagaimana cara dan pola komunikasi ayah-ibu
Orang tua dngn anak dan keluarga lain.
4. Struktur Kekuatan Keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga
Untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang
Lain untuk mengubah prilaku keluarga yg men-
Dukung kesehatan.

FUNGSI KELUARGA
Friedman,1998 ada 5 fungsi :
-Afektif
-Sosialisasi
-Reproduksi
-Ekonomi
-Perawatan

Perubahan pola hidup Agraris menjadi Industrilisasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi 9 fungsi :
-EKONOMI : Keluarga diharapkan menjadi keluarga yang Produktif, mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dngn memanfaatkan SDM keluarga.
-PENDIDIKAN : Keluarga yg mempunyai peran & tanggungjawab yg besar terhadap pendidikan anak2nya untuk menghidupi kehidupan dewasanya.
-STATUS SOSIAL : Keluarga yg dpt dilihat dikatagorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yg berada disekitarnya.
SOSIALISASI : Orang tua at Keluarga diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yg mirif dngn diluar rumah.
KESEHATAN : Keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan yg primer dlm rangka melindungi & pencegahan terhadap penyakit yg mungkin dialami keluarga.
-RELIGIUS : Keluarga merupakan tempat belajar tentang agama & mengamalkan ajarannya.
-REKREASI
-REPRODUKSI : Bukan hanya mengembangkan keturunan, tetapi jg merupakan tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal : seks yg sehat & berkualitas,pendidikan seks bg anak & yg lainnya.
-AFEKSI : Keluarga merupakan tempat yg utama pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum keluarga berada diluar rumah

TUGAS KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN
-Mengenal masalah kesehatan keluarga
-Memutuskan tindakan yg tepat bagi keluarga
-Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
-Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
-Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

KELUARGA SEBAGAI SISTEM
• SISTEM : Kumpulan dari beberapa bagian fungsional yg saling berhubungan dan tergantung 1 dngn yang lain dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Alasan Keluarga Disebut Sistem :
1. Keluarga mempunyai sub sistem
Anggota, fungsi, peran, aturan, budaya dan lainnya
Dipelajari & dipertahankan dlm kehidupan
keluarga .
2. Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan
antar sub sistem
3. Merupakan bagian/unit terkecil dari masyarakat yg
dpt mempengaruhi supra sistemnya.

KARAKTERISTIK DASAR KELUARGA SEBAGAI SISTEM
-Keluarga sbgai sistem terbuka : suatu sistem yg mempunyai kesempatan & mau menerima at memperhatikan lingkungan masyarakat sekitarnya.
-Keluarga sbgai sistem tertutup : suatu sistem yang kurang mempunyai kesempatan, kurang mau menerima at memberi perhatian kpd lingkungan masyarakat sekitarnya.

DISFUNGSI : Mulusnya at salah arahnya pergerakan suatu fungsi dikeluarga hingga menimbulkan dampak, baik dampak sementara, maupun dampak yang menetap.

DISFUNGSI dalam keluarga yang mengganggu dan terganggu oleh kesehatan :
-Disfungsi Reproduksi
-Disfungsi adaptasi
-Disfungsi Pemenuhan Kebutuhan
-Disfungsi afektif

Petunjuk adanya Disfungsi pada keluarga
-Kegagalan orang tua
-Jenis penyakit anggota keluarga
-Banyak masalah/ kasus pada anggota keluarga
-Prilaku keliru pada anak dan remaja.
(Ian Mc Whinney, 1989)

Alat-alat Reproduksi Manusia

Alat-alat Reproduksi PRIA

Alat Reproduksi pada pria terdiri atas:
1. Testis dan epidedemis kanan dan kiri
2. Duktus deferens = saluran sperma
3. Kelenjar vesikula seminalis
4. Duktus ejakulatorius = saluran pemancar sperma
5. Kelenjar prostat
6. Penis dan uretra

TESTIS DAN EPIDERMIS
Adalah sejenis kelenjar yg membuat sel2 mani = sperma yg dinamakan spermatozoa, testis jg membuat hormon testosteron umumnya letak testis kanan sedikit lebih tinggi dr testis kiri.
Proses pematangan sel2 sperma & pengangkutannya
Spermatozoa dibuat oleh tubulus seminiferus lalu mengalami pematangan, dicampur dengan berbagai macam cairan sperma membntk air mani lalu dikeluarkan pd saat ejakulasi.
Spermatogenesis artinya riwayat terbentuknya sel2 sperma (Spermatozoa) terjadi didalam tubulus seminiferus. Mula2 terbentuk spermatogonium => lalu menjadi spermatosit primer => kemudian spermatosit sekunder => lalu spermatid => akhirnya menjadi spermatozoa setelah mendapat ekor.
Diantara sel2 muda spermatozoa tadi terdapat pula sel2 yang panjang dengan nukleus tak begitu terang dinamakan sel2 sartoli = Trofosit.
Sel2 sartoli bertugas memberi makan kepd sel2 muda spermatozoa td sampai menjd dewasa.
Sebuah testis terbagi atas 200-300 bh lobulus dan didalam tiap lobulus terdpt tubulus semineferus yg bertgs membuat sel2 sperma. Sel2 sperma yg dibuat td dialirkan ke epididemis. Epididemis terbagi atas 3 bagian : kepala, badan dan ekor. Epididemis panjangnya antara 5-6 m & sangat berkelok2. Ekor epididemis melanjutkan diri sebagai duktus deferens yg bertujuan membawa sel2 membawa sel2 sperma menuju ke penis. Didlm setiap lobulus testis terdpt 1-3 bh tubulus semineferus. Diantara tubulus semineferus terdpt sel2 yg agak besar dinamakan sel2 interstisial yang bertugas membuat hormon testosteron, merupakan hormon kelaki-lakian yg menyebabkan timbulnya tanda2 kelamin sekunder yg baru pubertas : rambut dikemaluan, ketik, dada, kumis & jenggot jg menyebabkan suara menjd membesar. Biasanya sel2 interstisial ( leydig) br memproduksi hormon testosteron menjelang masa pubertas pd anak laki2 12-14 thn serempak dngn mulai dibuatnya sel2 sperma oleh tubulus seminiferius.
Kedua bh testis tsb terdpt didlm kantung kulit sbg pelindung = skrotum. Mula2 dlm pertumbuhan didlm kandungan (semasa janin) testis masih terdpt diatas dibagian belakang rongga perut dekat ginjal. Beberapa saat sebelum lahir secara perlahan2 kedua testis tsb turun dari rongga perut melalui lipat paha (kanalis inguinalis) masuk kedlm skrotum, jd begitu lahir testis sudah terjd didlm skrotum. Peristiwa td dinamakan DESENSUS TESTISKULORUM = turunnya testis kedlm skrotum.

Ada kalanya sampai bayi lahir ternyata testis masih belum turun, masih terdapat didlm rongga perut, hal ini dinamakan KRIPTORKHISMUS = testis yg tersembunyi, terpaksa hrs dilakukan operasi u/ membetulkan agar masuk skrotum. Sebenarnya kalau dibiarkan tdk apa2 krn tdk mengganggu fungsi seksual, hanya menyebabkan mandul krn sel sperma tdk dpt dibuat krn suhu rongga perut lebih tinggi dr pd skrotum.
Ketika testis turun td ikut pula bersamanya sebagian selaput dlm perut (peritonium) sebagai bungkusnya yg disbt TUNIKA VAGINALIS, kemudian mengalami kemunduran sebagai jaringan pengikat saja, terlepas dr rongga perut. Apabila tunika vaginalis tetap utuh sj hal ini kelak dpt menyebabkan timbulnya HERNIA INGUINALIS pd anak2. Perbaikan harus dengan operasi.

DUKTUS DEFERENS = SALURAN SPERMA
Panjangnya 45 cm berjalan mulai dr testis sebagai lanjutan epididemis, naik keatas melalui kanalis inguinalis, lewat diatas vesika urinaria sampai di Kelenjar Vesikula Seminalis

KELENJAR VESIKULA SEMINALIS
Ada sepasang kanan dan kiri, berbentuk kantung kecil panjangnya 4 cm terletak dibelakang vesika urinaria.Saluran bergabung dngn duktus deferens membentuk duktus ejakulatorius. Kelenjar Vesikula Seminalis gunanya untuk membuat cairan mani = cairan sperma.

DUKTUSEJAKULATORIUS = SALURAN PEMANCAR SPERMA
Lanjutan Duktus Deferens, mulai dari kelenjar vesikula seminalis menembus kelenjar prostat, bermuara kedlm uretra 2,5 cm.

KELENJAR PROSTAT
Terletak dibawah vesika urinaria & uretra berjalan ditengah2 nya. Gunanya membuat air mani & jg menyebabkan cairan sperma berbau khas.
Terkadang pd orang tua dpt membesar = HIPERTROFI PROSTAT. Hal ini dapat menggencet uretra sehingga timbul keluhan sukar kencing at tdk dpt kencing sama sekali.
Untuk kencing harus dibantu dngn khateter terapy dengan operasi.

PENIS
Terdiri atas 3 bag jaringan erektil yg bentuknya silindris memanjang, dibungkus oleh jaringan pengikat dan kulit. Dua bag sebelah atas terletak berdampingan disebut KORPUS KONERNOSUM PENIS. Bagian yg ke3 sedikit lebih kecil terletak pd penis bag bawah, diantara ke2 bag penis yg sebelah atas td, dinamakan KORPUS KAVERNOSUM URETRA / KORPUS SPONGIOSUM PENIS.
Ke3 bh korpus Konernosum td bersifat sbg spons (busa) & berisi darah. Apabila adanya rangsangan baik oleh faktor psikis (melamun, berangan2) at faktor fisik (sentuhan) maka banyak darah menuju ke penis melalui pembulu darah arteri, tetapi darah meninggalkan penis melalui vena terhalang oleh menyempitnya pembuluh vena dipenis, akibatnya penis menjadi membesar & tegang (ereksi). Hal ini terjadi secara otomatis diluar kehendak kita oleh pengaruh sistem syaraf otonom. Dalam keadaan lembek, penis bentuknya bulat, panjangnya 6-7cm diameter 2,5cm. ukuran lingkar penis 7cm. Dalam keadaan ereksi, penis menjadi agak berbentuk segitiga kebulat2an dengan panjang 10-13cm, diameter 3cm dan garis lingkaran 9cm.

PENIS DAN URETRA
Penis tersiri atas : a. Glans Penis (Kepala Zakar), b. Kollum Penis (Leher Zakar) c. Korpus Penis (Batang Zakar)

Ditengah2nya terdapat uretra; yg bermuara pada ujung glans penis. Glans penis tertutup oleh lipatan kulit = PREPETIUM. Tempo2 prepetium dpt menutup rapat muara uretra sehingga sukar bak pd anak2 yg disebut FIMOSIS. Harus segera disunat/ sirkumsisi

AIR MANI = CAIRAN SPERMA
Agak kental seperti air kanji dan didalamnya benyak terdapat sel2 mani = sel2 sperma = spermatozoa. Normal banyaknya air mani dlm sekali pengeluaran 3-5cc, normal banyaknya sel sperma 60-150 juta/cc. Pada waktu persetubuhan ada 300 jt sel sperma terdpt didlm vagina, tetapi hanya ada satu saja yg mungkin dpt menjumpai ovum didlm saluran telur.

Alat Reproduksi Wanita

Alat kelamin Luar, seluruhnya dinamakan VULVA, yg terdiri :
1. Mons pubis = bukit kemaluan
2. Labium Mayus
3. Perineum
4. Labium Minus
5. Klitoris
6. Vestibulum
7. Uretra
8. Vagina
9. Himen
10. Kelenjar Vestibulum mayus

MONS PUBIS = BUKIT KEMALUAN
Merupakan lapisan lemak yg tebal dan agak menonjol dibawah kulit diatas simfisis pubis. Mulai pubertas banyak ditumbuhi rambut.

LABIUM MAYUS
Merupakan lipatan kulit berlemak mulai dari mons pubis sampai perineum. Panjang 5 lebar 2cm, merupakan bagian dari vulva yg paling besar. Berkembang dengan baik mulai saat pubertas dngn banyak ditumbuhi rambut. Sesudah menopouse, mengalami atrofi = susut. Labium mayus boleh disamakan dngn skrotum pd pria. Umumnya alat kelamin luar yg nampak dari luar hanyalah mons pubis dan labium mayus yg selalu berdempetan menutup bag. Yg sebelah dalamnya.

PERINEUM
Daerah kulit antara vagina dengan anus. Panjangnya 5cm dan banyak ditumbuhi rambut.

LABIUM MINUS
Merupakan lipatan kulit dibawah labium mayus. Banyak mengandung kelenjar keringat dan kelenjar minyak untuk melicinkan permukaannya.Panjangnya 2-4,5cm, lebar 0,25cm. Gampang membesar terutama pd wanita yg sering melahirkan. Labium minus dpt menonjol keluar diantara kedua labium mayus. Labium minus boleh disamakan dngn bagian penis pada pria.

KLITORIS
Merupakan bag yg sangat peka dan erektil sesuai dngn penis dalam ukuran mini, terdapat dibawah mons pubis, jg tertutup oleh preputium. Panjangnya 2,5cm yg terdiri atas glans klitoris dan korpus klitoris.

VESTIBULUM
Merupakan celah at ruangan diantara kedua labium minus. Padanya terdapat muara uretra didepan dan muara vagina dibag belakang.

(LUBANG) URETRA
Terdapat dibelakang vestibulum diatas vagina

LUBANG VAGINA
Terdpt diantara ke2 labium minus dibelakang vestibulum dibawah lubang uretra. Dinding vagina kanan & kiri biasanya saling bersentuhan. Pada wanita yg masih gadis at belum menikah, vaginanya tertutup oleh selaput himen. Himen merupakan lipatan selaput dr membran mukosa yg biasanya berbentuk sabit, ada lubang kecil unt lewatnya darah menstruasi. Kadang2 ada pula yg berlubang2 kecil seperti saringan dinamakan HIMEN SARINGAN.

KELENJAR VESTIBULUM MAYUS
Ada sepasang, masing2 terdpt dibwh labium mayus; kelenjar ini membuat cairan semacam lendir yg berguna unt membasahi liang vagina ketika persetubuhan. Seluruh permukaan luar vulva umumnya ditumbuhi rambut, sedangkan permukaan dalamnya banyak mengandung kelenjar keringat & kelenjar minyak sehingga selalu basah dan lembab, menyebabkan tak ada gangguan dlm berjalan at berlari.

Alat kelamin dalam:
1. Ovarium
2. Tuba uterina = Tuba fallopi = Saluran telur
3. Uterus = rahim
4. vagina

OVARIUM
Ada 2 bh, kanan & kiri. Merupakan 2 bh kelenjar indung telur yg dpt membt ovum = sel telur. Ovarium terletak didlm rongga panggul disamping kanan dan kiri uterus & melekat pd uterus melalui ligamentum ovarium = ligamentum indung telur = alat penggantung indung telur.
Bagian luar ovarium disebut KORTEKS OVARIUM yg mengandung banyak sekali calon folikel yg disbt EPITELIUM GERMINATIVUM dimana didlmnya terdpt calon ovum. Jumlahnya pd ke2 ovarium ada 30.000-300.000bh.
Epitelium germinativum kemudian timbul menjadi folikel primer. Folikel primer sudah terjadi sejak bayi lahir, tetapi baru tumbuh & berkembang sampai terjadi ovulasi sejak pubertas.
Dari sekitar 300.000 bh folikel primer td hanya 400bh sj yg masuk mulai pubertas sampai wanita berumur 45 th (menopouse) yg lain mengalami degenerasi. Dlm perkembangan & pertumbuhannya, folikel primer yg semula ada dipermukaan ovarium masuk ke arah dalam menjadi folikel Graaf muda lalu folikel Graaf dewasa. Folikel Graaf tsb lalu kembali ke permukaaan menjadi Folikel Graaf masak, kemudian pecah dan terlontarlah sebuah ovum ke dlm rongga perut. Pocahnya folikel Graaf yg masak dengan terlontarnya sebuah ovum disebut OVULASI.

Folikel Graaf yg pecah terjd krn banyak mengandng bekuan darah lalu berwarna merah, maka sekarang dinamakan KORPUS RUBRUM. Korpus Rubrum kemudian menjd padat & berwarna kuning yg dinamakan KORPUS LUTEUM. Kalau tdk terjd pembuhaan, korpus luteum disebut korpus luteum menstruasi & akan mengalami kemunduran & rusak sampai saat menstruasi berikutnya, lalu disebut korpus albikans krn berwarna putih. Tetapi kelau terjd pembuahan maka korpus luteumnya dinamakan korpus luteum kehamilan & akan tetap dipertahankan sampai saat melahirkan (sampai terbentuknya plasenta) yg selanjutnya mengambil alih tugas korpus luteum.

FUNGSI Seksual sesudah setengah baya :
- pd pria 50 thn keatas
- pd wanita sesudah menopause

Pada Pria
Menurunnya fungsi (hipofungsi) testis tdk berjalan cepat seperti pd hipofungsi ovarium pd wanita, tetapi perlahan2 sesuai dngn meningkatnya umur. Tubulus seminiferius perlahan2 mengalami atrofi (degenerasi) menjd jaringan pengikat demikian jg sel interstisial leydig. Sehingga produksi spermatozoa & hormon testosteron makin lama makin menurun.

Pada Wanita
Berbeda dngn atrofi testis pd pria, atrofi ovarium berjalan cepat pd wanita di atas 40thn, dimulai dngn menstruasi yg tdk teratur (KLIMAKTERIUM) smpai terjd menopouse.

Karena berkurangnya jaringan lemak, mons pubis menjadi tipis, tdk menonjol lg.
- Labium mayus, labium minus & klitoris mengalami atrofi & menciut.
- Rambut kemaluan menjd tipis & jarang
- Liang vagina menjd menyempit, dinding vagina menjd tipis & elastisitasnya berkurang dan mudah terkena infeksi.

Baik folikel Graaf maupun korpus lutenum masing2 dpt membuat hormon. Folikel graf membuat hormon estrogen sdngkan korpus luteum hormon progesteron. Kedua hormon tsb memacu pertumbuhan endometrium sehingga menjd subur & menebal untk mempersiapkan tempat bg sel telur yg telah dibuahi, kalau tdk terjd pembuahan Maka endometrium yg akan menebal td akan lepas dngn banyak pendarahan masuk kedlm rongga rahim & dikeluarkan lewat vagina terjadilah MENSTRUASI.
Bekerjanya ovarium diatur oleh hormon yg dibuat oleh kelenjar hipofise diotak, kelenjar hipofise antara lain membuat hormon :
1. HORMON FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE, yang bekerja memacu masaknya folikel graf agar dpt membuat hormon estrogen
2. HORMON LH = LUTEINIZING HORMONE, memacu pembentukan hormon progesteron.

Dalam keadaan normal hormon FSH & LH dibuat sebulan sekali sesuai dngn berkala menstruasi, kecuali kalau terjd pembuahan & kehamilan maka hormon LH dibuat lebih banyak sehingga korpus luteum yg sdh terbentuk tetap dipertahankan sampai terbentuknya plasenta & tgs korpus luteum dlm pembuhaan hormon progesteron diambil alih oleh plasenta.
Ovarium mulai berfungsi pd saat pubertas (mulai menstruasi pertama kali = pd umur 11-13thn) dmana ovum dilepaskan setiap bulan sesuai dngn berkala menstruasi & berlanjut sampai umur 45 thn (Menpause = mati haid).

TUBA UTERINA = TUBA FALLOPII = SALURAN TELUR
Ada sepasang panjangnya 10 cm, terbagi atas :
1. Infundibulum, seperti cerobong yg diujungnya ada rumbai2 dinamakan FIMBRIA, sebuah dr fimbria tsb berhubungan dngn ovarium dinamakan FIMBRIA OVARIUM, fimbria2 tsb berguna unt dpt menangkap sel telur yg dilepaskan setiap bulan ketika menjadi ovulasi.
2. Ampula tubae bag yg melebar, diduga tempat terjd nya pembuhaan (fertilisasi)
3. ISMUS, bagian yg menyempit yg berhubungan ampula dngn saluran bag uterus
4. Saluran Bag Uterus yg berjalan masuk kedlm dinding uterus.

Dinding tuba terdiri atas :
1. Lapisan luar terdiri atas jaringan pengikat mukosa
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos yg mempunyai daya peristaltik
3. Lapisan dalam terdiri atas epitel bersilia yg mempunyai bulu2 getar.

Tugas tuba mengangkut ovum yg lepas dr ovarium dngn bantuan gerakan peeristaltik tuba & dorongan bulu2 getar didlm tuba. Fertilisasi terjd didlm tuba biasanya pd ampula dimana sel spermatozoa yg dtng dari vagina menembus dinding sel telur masuk kedlmnya dan ekornya ditinggal diluar. Kedua sel tsb menyatu menjadi satu sel telur yg sudah dibuahi. Sel tsb kemudian tumbuh & memperbanyak diri, mula berbentuk bulat yg disebut MORULA, lalu bergerak sepanjang tuba masuk kedlm rongga rahim menembus salah satu sisi dinding dlm rahim (endometrium) & bersemayam didlm dinding rahim. Disini terbentuk kantong membran dimana fetus tumbuh didlmnya yg dihubungkan dngn kantong membran td melalui tali pusat, kantung membran tadi kemudian tumbuh menjadi plasenta.

UTERUS = RAHIM
Meupakan kantung berotot seperti buah pir terletak ditengah2 rongga panggul. Diapit oleh vesika urinaria didepan dan rektum dibelakang. Panjang 7,5cm lebar 2,5cm. berat 30-40 gram.
Bagian atasnya lebar disebut KORPUS UTERI. Disini terdapat rongga rahim berbentuk segitiga yg puncaknya kebawah. 2 puncak sebelah atas tempat bermuaranya tuba, sedang puncak yg bawah menjd LEHER RAHIM = SERVIKS UTERI, Korpus uteri bag atas disebut fundus uteri. Bagian bawah yg sempit disebut leher rahim. Pada serviks terdapat saluran sempit yg menghubungkan rongga rahim dngn vagina. Pintu dr rongga rahim keserviks disebut OSTIUM INTERNA sdngkan pintu serviks ke vagina disebut OSTIUM EKSTERNA.

Dinding uterus, hampir seluruhnya terdiri atas otot polos yg tebal, dibagian luarnya tertutup oleh peritoneum dan dinding dalamnya dinamakan endometrium yg merupakan lapisan epitel. Lapisan endometrium yg lepas setiap bulan bersama dngn darah menstruasi.
FUNGSI UTERUS
1. Menerima sel telur yg telah dibuahi didlm tuba unt tumbuh dan berkembang didlm rahim. Sel telur yg telah dibuahi tsb masuk kedlm lapisan endometrium (NIDASI) yg sudah cukup tebal dan subur atas pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Sebelumnya, ditempat itu janin (FETUS) tsb tumbuh sampai mengisi seluruh rongga rahim selama masa kehamilan 40 minggu ( 9 bln ).
Pada akhir masa kehamilan ukuran rahim menjadi 33 x 23 x 200 cm & berat 1 kilo. Pertumbuhan janin tsb diikuti pula dngn terbentuknya kantung membran yg berisi cairan pembungkus janin tsb sehingga janin seolah2 terapung didlm kantong membran dan jg sbg perlindungan terhadap janin. Kantong membran td mengisi seluruh rongga rahim & menempel pd seluruh dinding rahim. Pada tempat masuknya sel telur yg telah dibuahi td didlm endometrium, tumbuh & terbentuklah plasenta diikuti dngn tumbuhnya tali pusat janin dngn banyak pembuluh darah dr udel janin menuju keplasenta. Plasenta menerima darah ibu melalui dinding rahim sedangkan janin menerima darah ibu dr plasenta melalui tali pusat. Sementara itu alat2 tubuh janin makin tumbuh & berkembang termsk pula alat2 pd sistem peredaran darah sehingga janin mempunyai sistem peredaran darah sendiri yg disebut peredaran darah janin.
Makanan unt janin diambil dr plasenta & sisa2 metabolisme janin ditumbuhkan kedlm plasenta lalu diangkut oleh sistem peredaran darah ibu. Pada akhir kehamilan, berat janin sudah mencapai 3,2 kilo gram.
2. Mendoorong bayi yg telah terbentuk keluar dr Rahim = partus, secara berangsur2 serviks dan vagina dilatasi dan korpus uteri kontraksi (HIS). Dilatasi serviks memungkinkan turunnya kepala bayi sedangkan kontraksi uterus mendorong bayi lahir lewat vagina. Setelah bayi lahir, tak lama kemudian diikuti dengan keluarnya kantong membran dan plasenta lewat jalan lahir.
3. INVOLUSI = PERBAIKAN KEMBALI
8 minggu sesudah kelahiran bayi, bentuk dan posisi uterus serta alat2 kelamin lainnya kembali normal sebagai semula seperti sebelum kehamilan.
4. MENSTRUASI
Peristiwa keluarnya darah bulanan dr endometrium. Endometrium setiap bulannya secara berkala mengalami kerusakan dan pendarahan kemudian perbaikan kembali seperti semula sesuai dngn siklus menstruasi, kecuali kalau terjd kehamilan.

Dengan pengaruh hormon estrogen dan progesteron, endometrium menjd sangat menebal dngn banyak bendungan darah unt beberapa hari setelah terjadinya ovulasi disebut PRIODE PRE MENSTRUASI.
Dengan demikian endometrium siap menerima ovum yg telah dibuahi. Kalau tdk terjd fertilisasi maka kapiler2 darah pada endometrium td pecah terjadilah pendarahan masuk kedlm rongga rahim lalu dngn kontraksi uterus, darah dikeluarkan lewat vagina sebagai darah menstruasi disebut PERIODE MENSTRUASI.
Menstruasi terjadi biasanya antara 4-6 hr. Secara normal darah menstruasi tdk akan membeku karena banyak mengandung kalsium. Darah menstruasi bercampur dengan sel2 epitel endometrium yg lepas dan cairan kelenjar2 di rahim.
Sesudah periode menstruasi 4-6hr, lalu periode perbaikan kembali endometrium 3-5hr (INFALSI) diikuti dngn periode ISTIRAHAT antara 10-14 hr sampai timbulnya kembali periode pre menstruasi 7 hr. lalu periode menstruasi, demikian seterusnya kecuali jika terjadi kehamilan.

POSISI UTERUS
Secara normal posisi uterus dlm keadaan anteversi dimana fundus uteri menghadap kearag dinding perut dan serviks uteri mengarah kesakrum , jg ada antefleksi dimana korvus uteri menekuk kedepan pd perbatasan serviks uterus dngn korpus uteri.

VAGINA
Merupakan saluran mulai dari pintu masuk serviks keluar. Dia berjalan mulai dr serviks kearah depan condong kebawah, panjang dada depan vagina 6-7,5 cm, dada belakang 9cm. Karena serviks agak menjorok masuk ke vagina maka antara serviks dan vagina berbentuk kantong yg melingkar disebut FORNIKS VAGINA. Dinding vagina terdiri atas jar. Pengikat fibros dan otot2 vagina, dinding dlm vagina tidak licin polos tetapi berkerut2 melingkar dan memanjang unt dpt menangkap penis pd waktu koitus. Pada waktu melahirkan, kerutan2 tadi dapat merenggang sehingga memperlonggar liang vagina. Vagina selain untuk menerima penis jg unt melahirkan bayi dan jalan keluar darah menstruasi.

PAYUDARA
Ada sepasang kelenjar yg dpt membt ASI. Merupakan alat tambahan pd sistem reproduksi wanita. Pada pria jg ada tetapi mengalami degenerasi. Terletak dibag depan dada dngn besarnya berbeda2. Bentuknya bulat dan cembung, ditengahnya terdpt PAPILLA MAMMAE = PUTTING SUSU, berwarna pink pd gadis remaja dan berwarna agak gelap (hiper pigmentasi) sesudah melahirkan pertama kali. Daerah melingkar dibelakang papilla mammae berwarna agak gelap disebut AREOLA MAMMAE.

Payudara terbagi atas beberapa lobus & setiap lobus terbagi atas beberapa lobulus. Setiap lobulis dpt membuat ASI dan dialirkan melalui pembuluh ASI menuju ke papilla mammae. Payudara mulai tumbuh dan berkembang pd saat pubertas dan akan membesar ketika hamil, menciut dan menggantung ketika tua.

ASI yg pertama kali keluar setelah melahirkan disebut KOLOSTRUM
Pada beberapa wanita payudara jg agak membesar pd setiap menstruasi. Ukuran dan besarnya payudara terutama tergantung kpd banyak sedikitnya jaringan lemak padanya, bukan pada banyak sedikitnya lobus kelenjar mammae.

Sistem Pencernaan pada Manusia

Sistem Pencernaan pada Manusia
Oleh : YUSIKO

Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari :
1. mulut (cavum oris) dan faring,
2. kerongkongan (esophagus),
3. lambung (ventriculus),
4. usus halus (intestinum),
5. usus besar (colon),
6. rectum dan
7. muara pelepasan (anus).
Saluran pencernaan dilapisi oleh lendir di permukaan dindingnya.
1. Mulut (cavum oris) dan faring
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b..Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c..Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulu serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglotis, untuk menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan.
2. Kerongkongan (esophagus)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
3. Lambung (ventriculus)
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
• Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
• Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
• Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
• Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
4. Usus halus (intestinum)
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
• Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
• Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
• Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
• Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
• Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
• Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
• Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
• Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
• Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
• Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
• Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
• Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
• Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
5. Usus besar (colon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

Pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Belum diketahui fungsi utama appendiks. Usus besar memiliki ukuran yang lebih pendek dari pada usus halus, tetapi memiliki diameter lebih lebar sampai 3X usus halus (mencapai 7 cm). Pada usus besar terjadi penyerapan garam-garam mineral dari sisa makanan serta penyerapan air (reabsorbsi) dalam jumlah tertentu. Apabila sisa makanan kekurangan air, maka air dilepaskan kembali. Di alam usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa makanan, seperti Escherichia coli. Sisa makanan yang telah
busuk ini disebut faeces. Colon terdiri dari colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan colon menurun.
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.