KELUARGA BERENCANA
A. PENDAHULUAN
- Jumlah penduduk Indonesia sensus 1980 adalah 147 jt jiwa dngn angka pertumbuhan 2,34%/th
- Penyebaran > kelalaian sebelum th 1949, pd zaman colonial belanda serta adanya gerakan menyetujui kelahiran ( soekarno )
- Maka pemerintahan Indonesia mengambil kebijaksanaan ANTI NATALIS > menekan kelahiran serendah mungkin.
- Presiden soeharto menandatangani deklarasi PBB tentang kependudukan.
- Th 1969 > Lembaga keluarga berencana Nasional (LKBN)
- Th 1970 Badan koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) > menurunkan angka kelahiran kasar (CBR) sebanyak 50% pd thn 1990 dibandingkan th 1971.
B. PENGERTIAN DAN DEFINISI
1. Akseptor KB (peserta KB) = PUS dimana salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi unt tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program.
2. Akseptor Baru = PUS yg baru pertama kali menggunakan salah satu cara/ alkon dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alkon setelah mereka berakhir masa kehamilannya (baik keguguran, lahir mati, lahir hidup)
3. PUS (PASANGAN USIA SUBUR) = Pasangan suami istri yg pada saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dlm suatu rumah ataupun tdk, dimana umur istrinya antara 15-44 th.
4. Cara Kontrasepsi Modern = cara/alkon yg digunakan unt mencegah/ menjarangkan kehamilan (IUD, suntik, pil, kondom, dll
5. Current user-CU (Peserta KB aktif) = PUS yg pd saat ini masih menggunakan salah satu cara/alkon.
6. Ever User = PUS yg pernah menggunakan salah satu/ alkon, baik sekarang masih menggunakan salah satu cara ataupun tdk menggunakan lagi.
7. Akseptor aktif kembali = PUS yg telah berhenti menggunakan selama 3 bln at lebih yg tdk diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali menggunakan cara kontrasepsi baik dngn cara yg sama maupun berganti cara setelah berhenti/ istirahat paling kurang 3 bln berturut2 dan bukan karena hamil.
8. Kelahiran Tercegah (birth prevented) = banyaknya kelahiran yg dapat dicegah karena PUS menggunakan salah satu cara/ alkon.
C. PENILAIAN PELAKSANAAN PROGRAM KB
a. Tahap 1 = penilaian pencapaian target akseptor yg meliputi akseptor baru dan akseptor aktif kembali
b. Tahap 2 = Penilaian pencapaian target akseptor aktif
c. Tahap 3 = penilaian terhadap perkembangan ciri2 akseptor, terutama dr segi umur dan paritas akseptor
d. Tahap 4 = Penilain terhadap penurunan fertilitas yg dicapai.
D. UKURAN-UKURAN KB
1. Angka kelangsungan (continuation rate-CR) = Angka yg menunjukkan proporsi akseptor yg masih menggunakan alkon setelah suatu priode pemakaian tertentu. Ada 4 macam:
a. Pendekatan klinik (pemakaiannya)
Angka kelangsungan cara pertama (first method continuation rate)
Angka kelangsungan semua cara ( all method continuation rate)
b. Pendekatan demografi (kegagalan setelah pemakaian, tanpa memperdulikan masih memakai at tidak)
Kehamilan yg dpt dihindarkan ( avoidance of pregnancy)
Kelahiran yg dpt dihindarkan ( avoidance of birth)
2. Peserta KB aktif (current user-CU) = Dapat dilakukan dengan 2 cara
a. Dengan menggunakan angka kelangsungan
b. Dengan mendasarkan pada distribusi alkon pd suatu waktu tertentu
3. Bulan pasangan perlindungan (couple month of protection-CMP), atau tahun pasangan perlindungan (couple years of protection-CYP)
Pengukuran ini mempunyai pengertian yg sama perbedaannya terletak disatuan waktu yg digunakan “bulan” dan “tahun” dan hasil merupakan kombinasi lamanya pemakaian (dlm bulan dan tahun) dan banyaknya pasangan yg menggunakan alkon
Bulan pasangan perlindungan = banyaknya bulan pasangan suami istri yg terlindung dari kemungkinan mengalami kehamilan Karena menggunakan salah satu alkon
Tahun pasangan perlindungan = banyaknya tahun pasangan yg terlindungi dari kemungkinan mengalami kehamilan karena menggunakan salah satu alkon.
4. Perkiraan penurunan fertilitas akibat pelaksanaan KB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar